Digugat Cerai, Bekti Bisa Minta Balik 10 Dinar Emas ke Dila?

Pertemuan Indra Bekti dengan Aldila Jelita.

Seperti diketahui pada 10 Oktober 2010, detik.com memberitakan pernikahan Indra Bekti dan Aldila Jelita, adapun mahar yang diberikan Bekti ke Dila adalah 10 koin dinar emas. Mahar itu sempat menjadi perbincangan pada Januari lalu, saat Bekti jatuh sakit, lantas apakah mahar tersebut bisa diminta oleh Indra lantaran gugatan cerai datang dari pihak Dila?

Menurut Pasal 32 Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991, “Mahar diberikan langsung kepada calon mempelai wanita dan sejak itu menjadi hak pribadinya.”

Maka itu berarti mahar yang diberikan Bekti ke Dila akan sepenuhnya menjadi hak Dila, lantaran pemberiannya dilakukan sebelum sahnya ikatan pernikahan, atau saat proses ijab qabul.

Dilansir dari artikel di situs Hukum Online, Dosen Hukum Islam Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) menjelaskan bahwa karena mahar adalah hak istri, istri tidak wajib mengembalikan mahar. Hal itu disebabkan karena kewajiban istri yang melayangkan gugatan adalah membayar uang tebusan (iwad) yang telah disepakati.

Jadi, terkait kasus perceraian Dila dan Bekti, meski Dila yang melayangkan gugatan, Dila tidak wajib mengembalikan 10 koin dinar emas tersebut.

Apa dinar emas bisa jadi investasi?

Koin dinar emas memang sempat beredar dan dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Di Indonesia, koin emas tersebut fungsinya hanya sebatas koleksi layaknya emas seri batik atau emas gift, bukan untuk transaksi.

Walau Antam sudah tidak lagi menjual dinar emas maupun dirham, koin emas tersebut masih diperdagangkan di marketplace online.

Sama seperti emas, harga koin dinar juga akan berfluktuasi mengikuti pergerakan emas dunia.

Dilansir di artikel Finansialku, pakar investasi dinar emas di Indonesia juga sangat sedikit. Anda sebetulnya masih bisa menjualnya dinar di toko emas atau di marketplace dan sesama pemilik atau kolektor dinar emas.

Namun tentunya, menjual dinar emas tentu tidak semudah emas batangan pada umumnya lantaran ada faktor permintaan dan penawaran di pasar. Oleh karena itu bisa dikatakan likuiditas dinar emas masih berada di bawah emas batangan pada umumnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*