Elon Musk Kasih Peringatan ke China, Xi Jinping Bisa Lengser
Bukan Elon Musk jika tak membuat pernyataan kontroversi. Terbaru ia melontarkan pendapatnya seputar pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Musk sesumbar telah memberi peringatan kepada pemerintah China bahwa ‘digital superintelligence’ berbasis AI bisa merampas kekuasaan Partai Komunis yang kini dipimpin oleh Xi Jinping dan mengambil alih negara.
Sebagai informasi, https://panenkas138.store/ digital superintelligence merupakan inovasi lebih lanjut dari teknologi AI. Digital superintelligence merupakan replika digital otak manusia, yang memungkinkan robot dengan kemampuan nalar dan pembelajaran layaknya manusia.
“Saya menghabiskan waktu yang lama bersama jejeran pimpinan China,” kata Musk, merujuk pada kunjungannya ke Negeri Tirai Bambu pada Mei lalu, dikutip dariĀ Insider, Senin (17/7/2023).
“Menurut saya semua pihak sepakat. Tak ada yang ingin pemerintahannya dikuasai oleh digital superintelligence,” ia menambahkan.
Hal tersebut ia ungkap dalam sesi di Twitter Spaces, saat mengumumkan perusahaan berbasis AI buatannya yang dinamai xAI. Ia mengatakan perusahaan tersebut akan membawa masa depan AI yang lebih cerah.
“[xAI] memahami karakter asli semesta manusia,” ujarnya.
Bos Twitter itu menilai bahwa tool AI yang benar-benar memahami semesta manusia akan berkembang dengan pendekatan lebih manusiawi. Idealnya, tool AI tersebut tak akan menggantikan peran manusia di muka Bumi.
Ia juga mengklarifikasi soal kritikan banyak pihak yang menyebut Musk munafik. Ia kerap menyindir pengembangan AI, tetapi justru membuat perusahaan AI.
Musk berdalih ia sebenarnya tak mau ikut mengembangkan AI. Menurut dia, menunda pengembangan AI adalah hal yang paling bijak. Namun, hal itu tak realistis.
Sebagai informasi, Musk merupakan salah satu pengusaha AS yang memiliki kedekatan dengan China. Dalam kunjungannya pada Mei lalu, Musk disambut seperti ‘raja’.
Musk pun mengatakan China sejatinya mau menjalin kerja sama untuk membangun teknologi AI yang positif. “[China] tertarik untuk menciptakan kerangka kerja sama internasional dalam menetapkan regulasi AI,” ia menuturkan.