Jokowi: Cadangan Timah RI Nomor 2 Dunia, Kenapa Diekspor!

Presiden Joko Widodo sebagai pembicara kunci dalam acara Mandiri Investment Forum, 1 Februari 2023. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung perihal cadangan timah di dalam negeri. Ia menyebutkan cadangan timah Indonesia menjadi yang terbesar ke-2 di Dunia.

Menjadi pemilik cadangan nomor 2 di dunia, Jokowi menyebutkan bahwa China menjadi pengimpor pertama bahan mentah asal Indonesia itu.

“Kalau kita buat yang namanya komponen-komponen PCB, nilai plusnya bisa 69 kali, Kenapa gak kita buat, kenapa kita ekspor. Dan yang dapat negara lain lagi,” ungkap Jokowi, Rabu (1/2/2023).

Jokowi menekankan bahwa, kita harus hati-hati dan konsisten mengenai hilirisasi pertambangan. Walaupun adanya gugatan dari pihak manapun. “Digugat lagi gak apa-apa, jangan mundur,” tandas Jokowi.

Seperti yang diketahui bahwa, pemerintah sebelumnya menyetop keran ekspor bijih nikel. Kemudian, pada tahun ini pemerintah juga sudah resmi menyetop ekspor bauksit dan tembaga pada Juni 2023 mengacu dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Jokowi bilang, bahwa konsistensi jadi kunci dalam hilirisasi. “Jangan hanya kita senang pada keberhasilan di hilirisasi nikel. Memang nikel menjadi contoh naiknya nilai tambah dari yang ekspor mentah dulu US$ 1,1 miliar mnejadi US$ 30 – 33 miliar diperkirakan pada tahun 2022,” ungkap Presiden Jokowi.

“Bayangkan dari Rp 17 triliun melompat jadi Rp 450 triliun. Betapa nilai tambah sangat besar,” ungkap dia.

Oleh karena itu, Jokowi mengklaim bahwa tiap menteri kabinet untuk jangan tengok kanan dan kiri mengenai hilirisasi, meskipun kebijakan hilirisasi dan pelarangan ekspor mendapati gugatan dan kalah.

“Jangan mikir jadi negara maju kalau kita takut menghilirkan barang mentah. Memang paling sulit megintegrasikan hilirisasi komoditas yang kita miliki,” ungkap Menteri

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*